Kota Sungai Penuh – Dunia seni di Kota Sungai Penuh tengah dilanda masalah serius setelah dugaan penggelapan dana untuk Festival Rangguk oleh seorang remaja bernama Mohd. Ikhn. Festival tersebut direncanakan diselenggarakan oleh tiga sanggar, yaitu Ranoh Butakek, Skoart, dan Pandan Mangure.
Ketua Sanggar Ranoh Butakek, Englai Fitri, mengungkapkan kekecewaannya terhadap oknum yang tidak transparan dalam pengelolaan dana. Sanggar Ranoh Butakek berada di bawah naungan Forum Pemuda Kreatif Sakti Alam Kerinci (FPK).
Beberapa pihak yang dirugikan meliputi:
1. Tino Ruai (Guest Star)
Tino Ruai menyatakan bahwa ia tidak menerima uang muka untuk acara tersebut. Menurutnya, dana sebesar Rp. 500.000 telah ditransfer kepada oknum pada 19 April 2025. Oknum tersebut mengklaim sebagai anggota Tino Ruai dan mendesak agar dana segera ditransfer untuk perbaikan alat musik. Setelah dikonfirmasi, Tino menyatakan bahwa oknum hanya meminjam rekening untuk transfer.
2. Yamaha
Pihak Yamaha juga mengungkapkan kerugian, karena belum menerima pengembalian dana dan merasa tidak mendapatkan kepastian dari ketua pelaksana.
3. Boby Arisandi (Kadis Pariwisata Kota Sungai Penuh)
Boby Arisandi menyumbangkan dana pribadi untuk mendukung acara, namun pengakuan dari oknum kepada ketua pelaksana menunjukkan bahwa dana tersebut tidak pernah diterima.
Englai Fitri menegaskan, "Saya merasa sangat dirugikan. Oknum ini telah mencoreng nama baik saya dan sanggar kami." Ia juga mengekspresikan kekhawatirannya bahwa sanggar mereka mungkin di-blacklist oleh sponsor akibat insiden ini.
Hingga berita ini dirilis, oknum tersebut belum menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini. Komunitas seni di Kota Sungai Penuh berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
0 Comments