Kerinci - Perdebatan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Batang Merangin semakin memanas. Proyek ambisius ini dijadwalkan beroperasi pada Agustus mendatang, namun banyak yang meragukan manfaatnya. Manajer PLTA Kerinci, Aslori, menyatakan bahwa proyek ini akan memberikan listrik gratis bagi masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh. Namun, janji manis ini tidak sejalan dengan suara skeptis yang muncul dari tokoh masyarakat.
Ketua Umum HMI Cabang Kerinci, Edilan Kurniawan, terang-terangan menolak kehadiran PLTA KMH di bawah PT KALLA Group. "Kondisi aliran sungai dari hulu hingga hilir sudah bermasalah. Di hulu, ada galian C yang mencemari dan memperdangkal sungai. Penyumbatan di PLTA Kerinci juga menyebabkan banjir besar awal tahun 2024, yang mengakibatkan bencana," tegas Edilan dalam pernyataannya pada Jumat, 16 Mei 2025.
Edilan menambahkan, PLTA KMH harus lebih transparan dan bertanggung jawab. "Jangan hanya janji listrik gratis. Mereka harus menjelaskan dampak yang akan ditimbulkan, terutama terhadap kondisi sungai dan infrastruktur di daerah ini. Jika tidak ada itikad baik untuk sosialisasi, HMI akan turun ke jalan!" ancamnya.
Situasi ini menciptakan ketegangan yang semakin meningkat. Potensi bencana alam terus mengintai jika masalah aliran sungai tidak ditangani. Masyarakat Kerinci dan Sungai Penuh berhak tahu apa yang akan terjadi pada lingkungan mereka. Akankah janji-janji manis ini berujung pada kenyataan atau justru bencana yang lebih besar?
Laporan ini menyiratkan bahwa suara masyarakat harus didengar. Waktu semakin mendesak, dan tanggung jawab ada di tangan PT KALLA Group.
0 Comments