Header Ads Widget

jambimantap

Menggemakan Moderasi Beragama di Aras Global

Konferensi Moderasi Beragama Asia


Moderasi beragama telah lahir sebagai wacana penting dalam masyarakat kontemporer, mendorong harmoni dan pemahaman di antara komunitas yang beragam. Perspektf ini menekan kan toleransi, inklusivitas, dan pendekatan yang seimbang terhadap praktik keagamaan. Moderasi beragama menjadi landasan untuk menciptakan koeksistensi yang harmonis di masyarakat secara luas. Di era yang ditandai oleh globalisasi dan keterhubungan di mana potensi konflik lintas negara-agama sangat mudah terpantau, memahami peran agama dalam mempromosikan spirit kemanusiaan menjadi sangat penting.

Dalam rangka menyebarluaskan spirit kemanusiaan dalam laskap agama, Balitbang Diklat Kemenag RI dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Melangsungkan Konferensi Moderasi Beragama: Asia, Afrika, dan Amerika Latin (KMB-AAA) yang dihelat 20-22 Desember 2023. Konferensi ini membawa pesan yang sangat kuat dalam upaya mengeksplorasi hubungan erat antara agama dan kemanusiaan melalui lensa moderasi beragama, sehingga mampu menumbuhkan kasih sayang, rasa hormat, dan komitmen terhadap kebaikan bersama.

Konferensi yang bertajuk “Religion and Humanity” ini merupakan bentuk komitmen penuh Negara Dan Kementerian Agama secara khusus untuk menyebarkan prinsip-prinsip penghormatan terhadap keragaman, perdamaian, dan keadlian global. Hampir semua agama besar menganjurkan kebaikan, empat, dan altruisme. Dengan memahami nilai substantif agama-agama yang menekankan kasih sayang dan keadilan, agama dapat berkontribusi pada kemajuan peradaban manusia di masa mendatang. Nilai-nilai luhur agama yang terpinggirkan oleh politsasi dan ekstremisme agama mest didorong ke permukaan. Harapan besar terhadap agama sebagai inspirasi perdamaian global dipugar kembali menjadi sebuah optmisme dan keyakinan bersama.

Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan tokoh agama, akademisi, dan penggiat perdamaian dari berbagai negara. Kehadiran berbagai tokoh tersebut mampu mewarnai dan memperkaya gagasan moderasi beragama melalui dialog yang konstruktif. Curah ide dan inisiatif mulia dari berbagai pakar lintas negara sangat penting memperkuat gagasan moderasi beragama sebagai tawaran konkrit bagi permasalahan global. Krisis kemanusiaan dan keadaban di abad 21 ini meniscayakan gerakan kolektif negara-negara dunia untuk menemukan solusi konkrit. Indonesia melalui pengarus utamaan moderasi beragama berorientasi menjawab krisis tersebut dengan merangkul tokoh-tokoh dunia, sehingga persamaan persepsi dan kesatuan gerakan dapat terwujud.

Lebih kurang 5 tahun belakangan ini, Kementerian Agama RI mengintensifan gagasan moderasi beragama di skala nasional dan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dampaknya sangat signifkan bagi iklim keagamaan di Indonesia dalam memelihara kerukunan dan perdamaian. Oleh karena itu, sudah saatnya gagasan bernas ini digemakan di tataran global. KMB-AAA salah satu ikhtar untuk menyuarakan gagasan moderasi beragama sebagai instrumen penting mewujudkan keadilan dan perdamaian di tengah krisis kompleks dunia.

Melalui forum akbar semacam ini, diharapakan gaung moderasi beragama semakin luas dan dipandang dunia sebagai wawasan berharga dalam membangun masyarakat (perdamaian) di mana keberagaman dirayakan, dan kemanusiaan bersama diakui dan dihormat.

Prof. Dr. Asa’ari, M.Ag., Rektor IAIN Kerinci, Peserta Konferensi Moderasi Beragama Asia, Afrika, dan Amerika Latin (KMB-AAA)

(Dilansir dari laman website IAIN Kerinci)

Post a Comment

0 Comments