Jambi, 2 Mei 2025 — Di tengah perjuangan orang tua untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, muncul fenomena perpisahan sekolah yang mewah dan glamor. Aktivis dan mahasiswa hukum, Randi Vitora, tidak tinggal diam. Ia melancarkan desakan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk bertindak tegas melawan praktik ini yang hanya menguntungkan segelintir orang.
“Perpisahan seharusnya menjadi momen bahagia, bukan beban finansial yang menyakitkan,” tegas Randi. Ia mengkritik kepala sekolah, terutama di SMA Negeri 2 Sungai Penuh, yang mengaku tidak berani membatasi siswa untuk mengadakan acara perpisahan secara sederhana.
Dalam wawancara dengan Syahdanur, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sungai Penuh, ia mengakui, “Benar, namun dana itu dikelola oleh OSIS. Kepala Sekolah tidak berani membatasi siswa; kami pasti didemo siswa jika membatasi,” ungkapnya ketika ditemui tim media JambiMantap.com pada 12 Maret 2025.
Dengan momen Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap 2 Mei, refleksi ini semakin mendalam. Pendidikan seharusnya berfokus pada pengembangan karakter dan nilai-nilai, bukan pada kemewahan yang tidak perlu. Randi menambahkan, “Kita harus mengingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang akademis, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan. Dinas Pendidikan harus mengedepankan prinsip ini.”
Desakan ini bukan hanya tentang perpisahan, tetapi tentang nilai-nilai pendidikan dan keadilan sosial. Apakah kita siap untuk mengambil langkah konkret demi masa depan yang lebih baik?
0 Comments