Header Ads Widget

jambimantap

Pramuka Kerinci Terancam, Ego Sektoral dan Kepemimpinan yang Hilang!




Penundaan Muscab Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kerinci bukan sekadar masalah teknis, tetapi mencerminkan krisis kepemimpinan yang serius. Setiap kali jadwal ditunda, rasa frustrasi di kalangan anggota semakin meningkat. Pertanyaan yang muncul adalah: apa yang sebenarnya terjadi di balik layar?


Eddminudin, ketua kwartir cabang, kini tinggal jauh dari Kerinci. Keberadaannya yang tidak lagi di lokasi menimbulkan keraguan akan komitmennya terhadap organisasi. Bagaimana seorang pemimpin dapat mengarahkan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan jika dia tidak hadir untuk mendengarkan dan memahami tantangan yang dihadapi oleh anggotanya? Ketidakhadiran ini menciptakan kesenjangan dalam komunikasi dan pengambilan keputusan, yang tentunya berdampak pada efektivitas organisasi.


Randi Vitora telah menyoroti isu ini dengan tepat, menyatakan, "Kepemimpinan yang baik harus terlihat dan dirasakan oleh anggotanya. Ketika ketua kwartir cabang tidak hadir, maka kepercayaan anggota akan hilang. Bagaimana kita bisa mengharapkan kemajuan jika pemimpin kita tidak berada di tengah-tengah kita?" Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan yang sama yang dirasakan oleh banyak anggota pramuka lainnya.


Satu masalah besar yang mengganggu organisasi adalah ego sektoral yang kental di Kwartir Cabang Kerinci. Setiap pengambilan keputusan sering kali dipengaruhi oleh kepentingan kelompok tertentu, sehingga mengabaikan kebutuhan dan aspirasi anggota yang lebih luas. Hal ini menciptakan ketegangan di dalam organisasi dan memecah belah solidaritas yang seharusnya terjalin di antara anggota pramuka. Keputusan yang tidak inklusif hanya akan memperburuk keadaan dan menghambat kemajuan organisasi.


Ketimpangan juga terlihat dari penempatan sekretariat yang tidak berada di tengah-tengah komunitas. Lokasi yang jauh dari akses anggota membuat mereka kesulitan dalam mengurus administrasi dan berbagai hal terkait kepramukaan. Ini bukan hanya masalah logistik; ini adalah isu mendasar yang mempengaruhi partisipasi dan keterlibatan anggota. Ketidaknyamanan ini bisa mengakibatkan anggota merasa terasing dan kurang terlibat dalam kegiatan organisasi.


Kita harus bertanya: apa yang diperlukan untuk memulihkan kepercayaan dan semangat di dalam organisasi ini? Pertama, perlu ada evaluasi terhadap kepemimpinan saat ini. Apakah Eddminudin masih mampu memimpin dari jarak jauh, atau sebaiknya organisasi mencari sosok pemimpin yang lebih terlibat? Selain itu, transparansi dalam proses pengambilan keputusan harus ditingkatkan. Anggota berhak tahu alasan di balik setiap penundaan, dan semua pihak harus dilibatkan dalam diskusi untuk mencari solusi.


Kedua, penting untuk membangun sistem yang mendukung kepemimpinan yang lebih responsif dan adaptif. Jika ketua kwartir cabang tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan pemimpin baru yang lebih siap dan berkomitmen. Kita tidak dapat terus menunggu tanpa kepastian, karena setiap penundaan hanya akan memperburuk keadaan.


Jika situasi ini dibiarkan berlarut-larut, bukan hanya semangat pramuka yang akan pudar, tetapi masa depan gerakan ini di daerah kita juga terancam. Sudah saatnya kita menuntut perubahan dan memastikan bahwa organisasi ini dipimpin oleh sosok yang benar-benar peduli dan berkomitmen. Mari kita semua, sebagai anggota, bersuara dan bersama-sama mendorong perbaikan. Kita berhak mendapatkan kepemimpinan yang lebih baik, demi masa depan pramuka di Kerinci!

Post a Comment

0 Comments