Header Ads Widget

jambimantap

Dorong Ekonomi Kreatif, KPHP Unit 1 Kerinci Asah Kreativitas Warga Melalui Pelatihan Eco Print



KERINCI – Suasana di Desa Pancuran Tiga tampak hidup pada Kamis (20/11/2025). Riuh rendah suara ketukan palu berpadu dengan aroma dedaunan yang dikukus memenuhi lokasi kegiatan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit 1 Kerinci.

​Hari itu, puluhan peserta yang datang dari berbagai kelompok masyarakat—bukan hanya warga lokal Pancuran Tiga—berkumpul untuk satu tujuan: menggali potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) melalui seni eco-print.

​Kegiatan ini menjadi wadah pertemuan lintas generasi. Ibu-ibu, bapak-bapak, hingga para pemuda tampak serius mempelajari dua teknik utama yang diajarkan, yakni pounding (memukul daun di atas kain untuk mengeluarkan pigmen warna) dan steam (mengukus kain yang telah ditempel daun untuk mengunci warna).

​Kepala KPHP Unit 1 Kerinci, Neneng Susanti, S.Hut., M.Si., yang hadir langsung di lokasi, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah langkah strategis. Tujuannya bukan sekadar transfer ilmu, melainkan menumbuhkan kemandirian ekonomi yang selaras dengan kelestarian hutan.

​"Pelatihan eco-print ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas masyarakat sekaligus sebagai upaya pelestarian. Dengan adanya pelatihan ini, pemberdayaan masyarakat meningkat, harapannya ini bisa menjadi salah satu usaha UMKM yang bisa dikembangkan, khususnya untuk ibu-ibu rumah tangga," ujar Neneng.


 

​Neneng optimis, bahan baku yang melimpah di sekitar pemukiman warga dapat diubah menjadi sumber penghasilan. 

"Karena eco-print merupakan kegiatan yang sederhana, hanya memanfaatkan daun-daun atau dahan-dahan sehingga bisa menghasilkan karya seni yang cukup bernilai tinggi, dan mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat," tambahnya.

​Respons positif pun mengalir dari para peserta yang merasa mendapatkan "angin segar" di tengah minimnya kegiatan pemberdayaan serupa. Patmayana, salah satu peserta, mengungkapkan rasa syukurnya bisa terlibat dalam agenda langka ini.

​"Kegiatan pelatihan seperti ini sangat bermanfaat dan ini pertama kali kami ikut, sebab jarang yang ada mau mengadakan," ungkap Patmayana antusias.

​Hal senada disampaikan oleh Lentera Lita. Peserta yang akrab disapa Mak Siti ini tak dapat menyembunyikan rasa senangnya setelah melihat hasil karyanya sendiri.

​"Saya sangat puas dengan pelatihan yang diadakan ini. Kami merasa mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat," tutur Mak Siti mengapresiasi inisiatif KPHP Kerinci.

​Melalui kombinasi teknik steam dan pounding ini, KPHP Kerinci berharap masyarakat tidak lagi hanya memandang hutan sebagai sumber kayu, melainkan sebagai "laboratorium" kreatif yang mampu menghasilkan produk bernilai jual tinggi tanpa harus merusak ekosistem.

(Randi)

Post a Comment

0 Comments