Presentasikan Penelitian Tentang Moderasi Beragama dalam Tradisi Lokal, Mahasiswa IAIN Kerinci Berhasil Raih Prestasi Dalam AICIM 2023

Sungai Penuh - Dalam konferensi internasional yang dihadiri oleh lima negara dan puluhan kampus, dua mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Nagiya dan Yuda Ades Putra, berhasil raih prestasi dengan mempresentasikan penelitian mereka tentang tradisi minta arah ajun sebagai bagian dari Living Quran-Hadis yang mencerminkan nilai-nilai moderasi beragama dalam konteks lokal. Acara tersebut merupakan Annual International Conference on Islamic Moderation (AICIM) yang diadakan di Universitas Islam Negeri (UIN), Bukittinggi (13/09/2023).

Kegiatan yang menghadirkan Menteri Agama, Yaqut cholil qoumas, sebagai keynote speaker ini menjadi ajang penting untuk mendiskusikan isu-isu moderasi dalam Islam. Nagiya dan Yuda Ades Putra, yang berasal dari Fakultas Tabiah dan Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN Kerinci, tampil sebagai perwakilan yang sangat menginspirasi.

Mereka menyampaikan penelitian mereka yang mengungkapkan bagaimana tradisi minta arah ajun dalam konteks lokal dapat mencerminkan nilai-nilai moderasi beragama. Penelitian ini dimentori oleh Bapak Rahmat Fauzi, yang juga merupakan seorang dosen di IAIN Kerinci. Nagiya dan Yuda Ades Putra merasa sangat berterima kasih kepada beliau atas bimbingannya dan rekomendasi untuk mengikuti konferensi ini.

Selama presentasi mereka, kedua mahasiswa tersebut berhasil menyita perhatian para peserta konferensi dengan hasil penelitian mereka yang menginspirasi. Mereka menekankan pentingnya memahami dan menerapkan moderasi beragama dalam konteks budaya dan tradisi lokal untuk mencapai harmoni dalam masyarakat.

Partisipasi Nagiya dan Yuda Ades Putra dalam AICIM 2023 menunjukkan komitmen IAIN Kerinci untuk berkontribusi dalam dialog global tentang moderasi beragama dan pengembangan pemikiran Islam yang inklusif. Keikutsertaan mereka di acara ini memberikan penghormatan pada nilai-nilai akademik dan budaya yang kaya di Indonesia, serta menunjukkan bahwa mahasiswa-mahasiswa Indonesia memiliki peran penting dalam mewujudkan moderasi beragama yang seimbang dan harmonis.